Waduh! Ada Ribuan Warg di Tebo "Ilegal", Pemkab Terkesan Tutup Mata - Portal Media Online

29 Oktober, 2022

Waduh! Ada Ribuan Warg di Tebo "Ilegal", Pemkab Terkesan Tutup Mata

 

Kampung Patokan, ada ribuan warga ilegal yang belum terdata di Capil Tebo, (f/Sobirin,Kliktebo)

TEBO-Kampung Patokan Yang terisolir di Kabupaten Tebo ada sekitar 1500 Kepala Keluarga (KK) yang menempati Lahan Hutan Kawasan dengan luas lebih kurang 10908 hektare yang berada di Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi hingga kini belum terdata di Dinas Kependudukan Kab Tebo.

Pasalnya di kampung Patokan saat ini sudah banyak fasilitas umum yang dibangun seperti sekolah, tempat ibadah, dan pasar tradisional dibangun melalui swadaya masyarakat setempat.

Namun sangat disayangkan penduduk di Kampung Patokan tidak terdata di dinas Kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil) kabupaten Tebo hingga saat ini.

Karena hal itu Advokad Tebo Leo Siahaan Bersama beberapa Aktivis Tebo dari Repelita dan DPD Pekat IB mencoba menjembatani antara warga patokan dengan pemerintah Kabupaten Tebo untuk mencari solusi permasalahan yang dikeluhkan Warga Patokan.

Ketua pengurus Kampung Patokan Pendi Manurung mengatakan warga kampung Patokan menduduki ataupun mulai tinggal di Kawasan Tersebut sejak tahun 2007 hingga saat ini.

"Kami berharap Warga Dusun Patokan bisa Terdata di Disdukcapil Tebo agar bisa mengurus segala hal Administrasi baik itu untuk anak sekolah maupun yang lainya jadi lebih mudah dan tidak ada masalah," ungkapnya. Jum'at (28/10/22).

Ia menjelaskan bahwa ada sebanyak lebih kurang  1500 KK yang tinggal dan menetap berasal dari bebagai daerah  dan Provinsi diantaranya dari dari Prov. Sumut, Prov. Sumbar, Prov.Riau, Prov. Aceh, dan daerah lain yang ada di Prov.Jambi.

"Kami Warga Patokan sangat berharap pemerintah Kabupaten Tebo agar bisa diperhatikan dan bisa mendata kami sebagi warga Kabupaten Tebo karena kami punya hak sebagai warga negara indonesia," harapnya.

Lanjutnya ia mengatakan sudah banyak 
Warga kampung Patokan yang membuat E-KTP hanya melalui Calo maupun Desa-Desa Terdekat dengan biaya yang tidak sedikit agar memiliki KTP supaya anak-anak mereka bisa sekolah.

"Kami warga patokan sangat berharap bisa mengurus E-KTP di satu tempat dan dilayani dengan baik agar kami bisa menyekolahkan anak-anak kami," ujarnya.

Penulis : Sobirin
Editor : Ade Sukma

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda