Jadwal Studi Banding di Lombok, 30 September-3 Oktober 2021
TEBO-Belasan perangkat desa terdiri dari, Sekretaris desa (Sekdes), Bendahara dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang turut studi banding ke Lombok bersama rombongan Kepala desa (Kades) diprakarsai oleh APDESI, terlantar di Padang Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (1/10/2021).
Bahkan yang lebih disayangkan lagi, di kepergian rombongan perangkat desa tidak beserta para kades. Informasinya para Kadesnya telah berangkat lebih dulu menggunakan pesawat dan saat ini posisinya sudah berada di Jakarta.
Hal itu di benarkan oleh Ketua Komisi I DPR Tebo, Karno, Jumat (1/10/2021) malam, melalui pesan singkat Whatsapp (WA).
"Benar tadi ada yang melaporkan ke kami ada 13 orang terdampar di bandara internasional Minangkabau terdiri dari Sekdes, Bendahara, Ketua BPD, sementara Kades berangkat siang tadi via pesawat Garuda," ucap Karno meyakini.
Sementara lanjut Karno, rombongan perangkat desa yang terdampar sampai malam ini masih di penginapan, dan untuk biaya di tanggung masing-masing.
Terkait Plesiran Apdesi ke Lombok dengan dalih studi banding Karno juga mengatakan, kegiatan tersebut tetap di bawah Dinas Pemerintahan Desa (DPMD) Tebo.
Dirinya menegaskan, jika kemudian hari terjadi apa-apa maka pihak PMD harus bertanggung jawab baik administrasi dan lain lain.
"begitu pula panitia harus mengganti kerugian yang menerpa 13 orang peserta,"tulisnya melalui pesan WA.
Ditegaskan Karno, jauh-jauh hari pihaknya Komisi 1 bersama assiten Setda Tebo Amsiridin, Sekdis PMD saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) sudah pernah mengingatkan bahkan kegiatannya di alihkan ke daerah Sumatera yang kultur dan topografinya agak sesuai dengan Tebo.
Sementara agenda kegiatan dimulai tanggal 30 September hingga 3 Oktober 2021. "Jika di paksakan berangkat besok apa hasilnya untuk masyarakat desa yang di wakilinya,"pungkas Karno.(rin)